0

Sistem Ekskresi

Jumat, 19 September 2014
Share this Article on :
Hy Guys, dalam pos pertamaku aku ingin mnejelaskan tentang Sistem Ekskresi

Dalam bab ini terdapat 3  sistem pengeluaran,yaitu:

1. Defekasi : pengeluaran sisa-sisa pencernaan yang tidak bisa diserap oleh tubuh
              Contohnya : pengeluaran feses (biasa disebut BAB)
2. Sekresi   : pengeluaran zat yang masih diperlukan oleh tubuh
              Contohnya: air liur,enzim
3. Ekskresi : pengualaran zat metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh

              Setelah melihat pengertiannya kita masuk pada alat Ekskresi pada manusia, yaitu: 

1. Ginjal
       
              Siapa yang tahu ginjal pada manusia?,dan berapa jumlahnya?, jika tidak nih aku kasih tau.

         Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak dekat tulang pinggang. Ginjal termasuk sistem ekskresi karena ginjal menghasilkan urin
             sumber: hedisasrawan.blogspot.com

Ginjal manusia terdiri dari 3 bagian yaitu:
  1. Korteks (kulit ginjal)
          Bagian korteks ginjal banyak mengandug nefron, yang terdiri dari :
          1. badan malpigi/kapsula browman
          2. tubulus kontortus proksimal
          3. lengkung henle
          4. tubulus kontortus distal
  2. Medula (sum-sum ginjal)
  
  3. Pelvis (rongga ginjal)

             Siapa tahu proses menghasilkan urin/air seni?
       ini dia prosesnya:
 a. daerah yang membawa sisa-sisa metaboisme protein akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah                menuju ke glomerulus
b. dalam glomerulus terjadi peristiwa penyaringan/filtrasi dalam darah. zat-zat yang dapat melewati saringan       glomerulus adalah zat yang bermolekul kecil dan menghasilkan urine primer
c. setelah disaringzat-zat itu melewati kapsula browman, menuju ke tubulus kontortus proksimal
d. di tubulus kontortus proksimal terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang diperlukan                             tubuh (reabsorpsi) seperti  air,gula,vitamin,dll. dan menghasilkan urine primer
e. setelah itu urine tersebut melewati lengkung henle (penghubung tubulus kontortus proksimal dan tubulus         kontortus  distal) menuju ke tubulus distal
f. pada tubulus distal terjadi proses penambahan mineral (Augmentasi) dan menghasilkan urine sekunder atau    sesungguhnya.setelah itu urinenya menuju ke ureter lalu ditampung oleh kandung kemih dan keluar dari          uretra.

2. Paru-Paru

                 sumber:obatparuparu.org

     paru-paru termasuk alat ekskresi karena mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O)

3. Kulit

     Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan          sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a. Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum basal).
b. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebutsebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas, makanan, atau minuman.
c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
Struktur Kulit Manusia

4. Hati

Hati merupakan organ bagian dalam manusia yang berukuran paling besar. Organ ini mempunyai berat sekitar 1,5 kg atau sekitar 3–5% dari berat badan. Hati berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk. Hati mempunyai keunikan di antaranya dapat memperbarui atau menumbuhkan kembali sel-sel yang sudah rusak akibat terluka atau penyakit. Namun, jika hati mengalami kerusakan secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan hati sehingga sel-selnya tidak dapat diperbarui lagi.
anatomi-hepar
Gambar: Anatomi hepar/ hati manusia sebagai organ sistem ekskresi
a. Fungsi Hati
1) Tempat untuk Menyimpan Energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Glikogen dibentuk dari suatu jenis zat gula yang disebut glukosa. Ketika kadar gula dalam darah tinggi, hati mengkombinasi molekulmolekul glukosa yang tersusun dalam rantai panjang menjadi glikogen melalui proses glikogenesis. Ketika kadar glukosa dalam darah lebih rendah dari kebutuhan tubuh, hati mengubah glikogen menjadiglukosa.
2) Menyimpan Vitamin-Vitamin
Hati mengambil vitamin dari aliran darah yang diangkut oleh pembuluh portal hepatik. Hati kemudian mengumpulkan dan menyimpan persediaan vitamin A, D, E, dan K. Vitamin ini dapat disimpan hingga dua sampai empat tahun.
3) Sebagai Pabrik Kimia Tubuh
Beberapa protein penting yang ditemukan di dalam darah dihasilkan oleh hati. Salah satu jenis protein tersebut yaitu albumin. Albumin berfungsi membantu ketersediaan kalsium dan unsur-unsur penting lain dalam aliran darah. Albumin juga membantu pergerakan air dari aliran darah ke jaringan tubuh. Selain albumin, hati juga memproduksi globin. Globin turut membentuk hemoglobin yang merupakan pembawa oksigen dalam sel darah merah.
Jenis protein lain yang ditemukan dalam hati yaitu globulin. Globulin yaitu sekelompok protein yang di dalamnya terdapat antibodi. Globulin berperan dalam sistem kekebalan tubuh yang bekerja sama dengan antibodi melawan mikroorganisme yang menyerang tubuh. Selain itu, globulin juga merupakan komponen kunci dari membran sel yang mengangkut lemak dalam aliran darah ke dalam jaringan tubuh. Zat kimia lain yang dihasilkan oleh hati yaitu fibrinogen dan
protrombin. Zat kimia ini membantu menyembuhkan luka dan membantu darah membentuk zat pembeku dan kolesterol.
4) Pembersih atau Detoksifikasi
Hati membantu membersihkan zat-zat racun, seperti obat dan alkohol dari aliran darah. Hati melakukannya dengan cara menyerap zat-zat berbahaya tersebut lalu menetralkannya menggunakan cairan empedu.
5) Memproduksi Cairan Empedu
Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati berperan dalam sistem ekskresi. Fungsi hati dalam sistem ekskresi yaitu mengekskresikan cairan empedu secara terus-menerus. Setiap harinya, hati mampu mengekskresikan cairan empedu 800–1.000 ml. Cairan empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin), zat warna empedu (pigmen bilirubin, dan biliverdin), serta beberapa ion.
Cairan empedu berperan mencerna dan mengelmusikan lemak dalam usus, mengaktifkan lipase, mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air, serta membentuk urea dan amonia. Cairan empedu berasal dari penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang telah tua. Hemoglobin ini akan diuraikan menjadi hemin, zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati kemudian dikirim ke sumsum tulang merah. Zat-zat tersebut digunakan dalam pembentukan antibodi atau hemoglobin baru. Sementara itu, hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.
Bilirubin dan biliverdin ini merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijaubiru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin. Urobilin kemudian diekresikan dari dalam tubuh dan memberi warna kekuningan pada feses dan urine.
b. Struktur HatiHati terdiri atas dua lobus utama, yaitu lobus kiri dan kanan, dengan posisi sedikit salingmenindih. Lobus kanan memiliki dua lobus yang salah satunya berukuran lebih kecil. Setiap lobus terdiri dari banyak lobulus. Lobulus merupakan unsur terkecil yang menyusun hati. Struktur lobulus berbentuk persegi enam, dengan panjang kurang lebih 1 mm.
image
Gambar: Struktur Hati, sumber: New Understanding Biology, Glenn and Susan Toole
Bagian luar hati dilindungi oleh kapsula hepatika. Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah, yaitu arteri hepatika dan vena portal hepatika. Arteri hepatika mengangkut 30% darah dari jumlah total darah di hati. Darah ini berasal dari percabangan aorta sehingga darah yang diangkut merupakan darah yang mengandung banyak oksigen. Sementara itu, vena porta hepatikamengangkut 70% dari jumlah total darah yang ada di hati. Darah ini mengangkut
sari-sari makanan dari usus halus.
Pembuluh yang mengangkut darah keluar dari hati yaitu vena hepatika. Pertemuan antara pembuluh arteri hepatika dan vena porta hepatika membentuk sinusoid. Pada sinusoid terjadi spesialisasi sel yang membentuk sel kupffer. Sel ini bertugas memfagositosis organisme asing atau zat-zat berbahaya. Dari fagositosis ini akan menghasilkan bilirubin. Bilirubin ini kemudian diekskresikan oleh kanalikuli dalam wujud empedu. Jaringan hati tersusun oleh sel-sel hepatosit. Antarlapisan hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedangkan antara hepatosit satu dengan hepatosit yang lain dipisahkan oleh kanalikuli.

Ingat hati itu letaknya di          bukan di
                          

Gangguan pada sistem ekskresi

 1. Albuminuria, penyakit berupa adanya protein didalam urin,disebabkan oleh rusaknya fungsi glomerulus
2. Batu ginjal, gangguan berupa terbentuknya endapan bau di rongga ginjal akibat gangguan sekresi kalsium fosfat
3. Diabetes insipidus, berupa ekskresi urin secara berlebihan. disebabkan oleh kekurangan hormon anti diuretika.
4.Uremia darah, banyak mengandung zat-zat beracun. disebabkan terganggunya proses ekskresi oleh ginjal
5. Batu Empedu, tersumbatnya saluran empedu, sehingga pengeluaran empedu terhambat. disebabkan oleh masuknya empedu ke pembuluh darah.


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar